Indeks Tendensi Konsumen (ITK) merupakan indeks
komposit persepsi rumahtangga yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen dan
perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada triwulan berjalan dan
perkiraan pada triwulan mendatang. ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200,
dengan indikasi sebagai berikut: Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa
kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan
sebelumnya. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi
ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan)
dibanding triwulan sebelumnya. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa
kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan lebih baik (meningkat)
dibanding triwulan sebelumnya.
Indeks
Tendensi Konsumen (ITK) NTT pada Triwulan IV-2015 sebesar 106,32,
artinya kondisi ekonomi konsumen naik dibanding triwulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh naiknya pendapatan rumah
tangga (indeks 109,12), naiknya volume/frekuensi konsumsi
barang/jasa (indeks 105,56),
dan tidak adanya pengaruh inflasi terhadap total
pengeluaran rumah tangga(indeks 101,64) menurut responden. Sementara tingkat
optimisme konsumen pada Triwulan III-2015 naik dibanding triwulan sebelumnya (indeks 102,42).
Perbaikan kondisi ekonomi konsumen terjadi di sebagian besar provinsi di
Indonesia. Provinsi yang memiliki nilai ITK tertinggi adalah Maluku dengan nilai
indeks sebesar 112,03 sedang provinsi yang memiliki nilai ITK terendah adalah Kepulauan
Bangka Belitung dengan nilai indeks sebesar 93,91. Nilai ITK NTT pada Triwulan
I-2016 diperkirakan sebesar 101,23, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan
akan membaik. Tingkat optimisme konsumen diperkirakan akan melambat dibandingkan
triwulan IV-2015 (nilai ITK sebesar 106,32).